Menundukan Hawa Nafsu
┏📚🍃━━━━━━━━━┓
*Kajian Islam*
┗━━━━━━━━━🖊✉️┛
بسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Tidak sempurna keimanan seseorang hingga hawa nafsunya
mengikuti al quran dan sunnah Rosululloh. Hawa nafsu jika dibiarkan dan diikuti
sesuai keinginannya maka akan merusak iman. Meski menundukkan dan mengendalikan
hawa nafsu berat, namun dengan terus mengikuti ajaran dan petunjuk Alloh dan
Rosululloh , maka ketenangan atau
kepuasan jiwa akan didapat, sehingga hawa nafsupun bisa dikendalikan. Di awal
bisa jadi akan terasa sulit, tetapi ketika sudah dibiasakan dan terbiasa akan
terasa lebih ringan, meskipun kedepannya akan selalu ada ujian keistiqomahan
dalam setiap amal ibadah.
Seorang muslim wajib mengikuti syariat islam berupa al quran
dan sunnah, serta wajib meninggalkan semua keinginan hawa nafsu yang
menyelisihi syariat Islam. Hal ini sebagaimana firman Alloh: “Tidakkah patut
bagi laki-laki yang Mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang Mukmin, apabila
Alloh dan RosulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka
pilihan yang lain tentang urusan mereka." (Al-Ahzab: 36)
Keimanan seseorang bisa dinafikan kesempurnaannya saat dia
melalaikan sebagian kewajibannya atau melakukan amalan yang diharamkan syariat,
karena pada umumnya hawa nafsu senantiasa mengajak dan mengarahkan kepada yang
jelek dan pelanggaran syariat. Hal ini sesuai dengan penjelasan nabi
Muhammad bahwa seseorang tidak beriman
secara sempurna sehingga keinginan hawa nafsunya mengikuti apa yang belia bawa
berupa syariat Islam. Namun kita tidak boleh menafikan iman dari seseorang
sekedar karena melihatnya bermaksiat, hingga ada dalil dari al quran atau
sunnah yang menetapkan bahwa keimanannya telah tiada, seperti menginjak-injak
al quran dengan sengaja, menghina Alloh dan rosul Nya serta amalan kufur besar
lainnya.
Hawa nafsu dapat dijadikan salah satu tolak ukur nilai
keimanan seseorang, karena hawa nafsu itu akan jinak serta bisa dikendalikan
hanya dengan iman dan taqwa yang sesungguhnya. Apabila iman seseorang dalam
keadaan kuat maka nafsu akan terkendalikan, dan sebaliknya Nafsu akan
merajalela menguasai jiwa dikala iman sedang lemah. Iman itu bertambah dan
berkurang. Iman akan naik dengan ketaatan kepada Alloh dan Rosul Nya, serta
imanpun akan turun dengan kemaksiatan serta kelalaian.
0 komentar