Recent Posts

Hidup Bagaikan Seorang Pengembara

by - December 23, 2019

Hidup Bagaikan Seorang Pengembara

┏📚🍃━━━━━━━━━┓
    *Kajian Islam*
┗━━━━━━━━━🖊✉️┛


بسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Jadilah di dunia ini sebagai orang asing atau seorang musafir. Orang asing ialah orang yang bermukim di suatu negeri tapi bukan penduduknya, atau bagaikan musafir, yaitu orang yang melewati suatu negeri, sedangkan ia sedang dalam perjalanan. Mereka itu, yaitu orang asing atau musafir, tidak menjadikan negeri ini sebagai tempat tinggal atau tempat menetap, karena ia dalam perjalanan.

Memanfaatkan peluang untuk beramal shalih semaksimal mungkin, sehingga tidak disibukkan oleh dunia sedangkan ia tidak merasa lalai. Jika berada di sore hari, janganlah mengatakan, "Aku akan menunggu hingga pagi." Betapa banyak manusia yang masih hidup di sore hari tapi tidak hidup di pagi hari. Demikian pula sebaliknya, betapa banyak manusia yang masih hidup di pagi hari tapi tidak hidup di sore hari.

Bersegeralah untuk beramal sholih semasa sehat sebelum sakit. Karena manusia selagi masih sehat maka mudah baginya beramal, karena ia sehat, lapang dada, lagi bernafas lega. Sedangkan orang sakit itu sempit dadanya, dan tidak lega nafasnya, sehingga tidak mudah baginya untuk beramal sholih. Bersegeralah di masa hidup sebelum datang kematian, dengan manfaatkan kehidupan yang saat ini dijalani untuk beramal sholih sebanyak-banyak sebelum datang ajal menjemput. Karena manusia ketika mati, maka amal ibadahnya terputus. Hal ini sudah dijelaskan oleh Nabi   bersabda, “Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga perkara; shadaqah jariyah, ilmu yang bennanfaat, atau anak shalih yang (selalu) mendoakannya.” (HR. Muslim)

Tidak berkhayal secara berlebihan, pendek angan, menyegerakan taubat, dan bersiap untuk kematian. Jika seseorang berangan, maka ucapkanlah Insya Alloh. Orang yang berakal itu, selagi masih hidup dan segar bugar, seharusnya berkeinginan serta berkomitmen untuk beramal sholih sebelum mati yang menyebabkan amalnya terputus.

Jangan bersandar kepada dunia, jangan menjadikannya sebagai tanah air, jangan membisikkan jiwamu akan kekekalan di dalamnya, dan jangan bergantung kepada dunia, kecuali sebagaimana apa yang menjadi ketergantungan orang asing atau pengembara di luar tanah airnya, di mana ia ingin pergi dari dunia ini dan kembali ke negerinya (kampong halamannya) yaitu: surga.

You May Also Like

0 komentar

Featured post

Sudah Siapkah Kau Menunggunya ?