Hidup Bagaikan Seorang Pengembara
┏📚🍃━━━━━━━━━┓
*Kajian Islam*
┗━━━━━━━━━🖊✉️┛
بسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Jadilah di dunia ini sebagai orang asing atau seorang
musafir. Orang asing ialah orang yang bermukim di suatu negeri tapi bukan
penduduknya, atau bagaikan musafir, yaitu orang yang melewati suatu negeri,
sedangkan ia sedang dalam perjalanan. Mereka itu, yaitu orang asing atau
musafir, tidak menjadikan negeri ini sebagai tempat tinggal atau tempat
menetap, karena ia dalam perjalanan.
Memanfaatkan peluang untuk beramal shalih semaksimal
mungkin, sehingga tidak disibukkan oleh dunia sedangkan ia tidak merasa lalai.
Jika berada di sore hari, janganlah mengatakan, "Aku akan menunggu hingga
pagi." Betapa banyak manusia yang masih hidup di sore hari tapi tidak
hidup di pagi hari. Demikian pula sebaliknya, betapa banyak manusia yang masih
hidup di pagi hari tapi tidak hidup di sore hari.
Bersegeralah untuk beramal sholih semasa sehat sebelum
sakit. Karena manusia selagi masih sehat maka mudah baginya beramal, karena ia
sehat, lapang dada, lagi bernafas lega. Sedangkan orang sakit itu sempit
dadanya, dan tidak lega nafasnya, sehingga tidak mudah baginya untuk beramal
sholih. Bersegeralah di masa hidup sebelum datang kematian, dengan manfaatkan
kehidupan yang saat ini dijalani untuk beramal sholih sebanyak-banyak sebelum
datang ajal menjemput. Karena manusia ketika mati, maka amal ibadahnya
terputus. Hal ini sudah dijelaskan oleh Nabi
bersabda, “Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga
perkara; shadaqah jariyah, ilmu yang bennanfaat, atau anak shalih yang (selalu)
mendoakannya.” (HR. Muslim)
Tidak berkhayal secara berlebihan, pendek angan,
menyegerakan taubat, dan bersiap untuk kematian. Jika seseorang berangan, maka
ucapkanlah Insya Alloh. Orang yang berakal itu, selagi masih hidup dan segar
bugar, seharusnya berkeinginan serta berkomitmen untuk beramal sholih sebelum
mati yang menyebabkan amalnya terputus.
Jangan bersandar kepada dunia, jangan menjadikannya sebagai
tanah air, jangan membisikkan jiwamu akan kekekalan di dalamnya, dan jangan
bergantung kepada dunia, kecuali sebagaimana apa yang menjadi ketergantungan
orang asing atau pengembara di luar tanah airnya, di mana ia ingin pergi dari
dunia ini dan kembali ke negerinya (kampong halamannya) yaitu: surga.
0 komentar