Tiga Macam Orang Yang Berniat Buruk Tapi Tidak Melakukannya
بسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Alloh telah menetapkan suatu kebaikan dan keburukan bagi
manusia. Alloh juga telah menetapkan balasan untuk keduanya. Barangsiapa yang
berniat melakukan kebaikan tapi belum melakukannya, yakni meninggalkannya
karena kelemahan setelah mencobanya, maka Alloh mencatat pahala untuknya dengan
sempurna. Barangsiapa berhijrah di jalan Alloh, kemudian kematian menimpanya
sebelum sampai ke tempat yang dituju, maka sungguh telah tetap pahalanya di
sisi Alloh.
Adapun jika seseorang berniat melakukan kebaikan kemudian
mengurungkannya karena kemalasan atau sejenisnya, maka hal ini pula dicatat
satu kebajikan penuh, lantaran niat baiknya.
Jika seseorang berniat melakukan kebaikan lalu melakukannya,
maka Alloh mencatatnya baginya pahala di sisi-Nya sebanyak 10 kebaikan hingga
700 kali lipat, bahkan hingga berkali-kali lipat banyaknya. Syaratnya adalah
kebaikan itu dilakukan dengan ikhlas dan mengikuti Rosululloh. Sehingga
besarnya kelipatan pahala diberikan tergantung keikhlasan di dalamnya.
Apabila seseorang berniat melakukan keburukan dan belum
melakukannya, maka Alloh mencatatnya satu kebaikan penuh. Hal ini berkenaan
dengan keburukan yang ditinggalkannya karena Alloh. Dan jika ia berniat
melakukan keburukan lalu mengerjakannya, maka Alloh mencatatnya satu keburukan.
Seseorang yang berniat keburukan tapi tidak melakukannya,
terbagi menjadi tiga macam:
Pertama, ia berusaha melakukannya, tetapi tidak menggapainya,
maka ia mendapatkan dosa keburukan dengan sempurna.
Kedua, ia meniatkannya kemudian menjauhinya, bukan karena
takut kepada Alloh, tetapi karena dirinya merasa tidak membutuhkannya lagi,
maka tidak dituliskan pahala dan tidak pula dituliskan dosa atasnya.
Ketiga, ia meninggalkannya karena takut kepada Alloh, maka
Alloh mencatatnya sebagai satu kebajikan penuh.
0 komentar